Sebagai seorang pemimpin, Gus Aam dikenal dengan filosofi kepemimpinannya yang berdasarkan prinsip keterbukaan, kebersamaan, dan gotong royong. Ia percaya bahwa untuk memajukan umat, kolaborasi adalah kunci. Hal ini ia terapkan baik dalam kapasitasnya sebagai pemimpin organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari di pesantren dan dunia bisnis.

Dalam berbagai kesempatan, Gus Aam selalu menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi umat melalui pendidikan yang berkualitas dan pembinaan kewirausahaan. Baginya, pesantren tidak hanya sebagai tempat mendalami ilmu agama, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial.

Visi masa depan Gus Aam sebagai Ketua DPD IKA Unissula Jawa Timur adalah membangun sinergi yang lebih kuat antara alumni dengan masyarakat, serta mendukung program-program pemerintah dalam memajukan pendidikan dan ekonomi di Jawa Timur. Ia juga berkomitmen untuk terus mengembangkan jaringan alumni Unissula agar dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

Selain aktif dalam organisasi keagamaan dan kepemudaan, Gus Aam juga dikenal sebagai tokoh masyarakat santri yang disegani. Perannya dalam NU dan komunitas santri menjadikannya sebagai sosok panutan bagi banyak kalangan, khususnya para santri muda. Gus Aam sering kali diundang menjadi pembicara dalam berbagai forum nasional dan internasional yang membahas peran santri dalam pembangunan bangsa.

Melalui berbagai kegiatan yang ia inisiasi, Gus Aam berusaha mendorong pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, untuk lebih berperan dalam ekonomi dan teknologi. Ia percaya bahwa santri harus mampu bersaing di era digital dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif.

KH. M Sholahul Am Notobuwono atau Gus Aam adalah sosok yang tak hanya membawa harum nama Unissula, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ekonomi, pendidikan, dan keagamaan di Indonesia. Sebagai Ketua DPD IKA Unissula Jawa Timur, ia terus berkomitmen untuk memperkuat peran alumni dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan sejahtera. Melalui kiprah kepemimpinannya yang inspiratif, Gus Aam menjadi contoh nyata bahwa pendidikan, agama, dan kewirausahaan dapat berjalan beriringan dalam memajukan umat. (*)