Melalui perjuangan panjang dan dedikasi yang tinggi, Paramitha membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi besar dalam pengambilan keputusan penting di negeri ini. Kiprahnya tidak hanya terbatas pada tugas-tugas politik, tetapi juga mencakup berbagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
Paramitha lahir pada 18 April 1974 di Jakarta. Sebagai anak dari keluarga dengan latar belakang politik yang kental, Paramitha memiliki dorongan kuat untuk mengikuti jejak keluarganya dalam melayani masyarakat. Ia menyelesaikan pendidikannya di Unissula, Semarang, dengan mengambil jurusan ilmu hukum. Keputusannya untuk menempuh jalur pendidikan ini mencerminkan minat dan tekadnya untuk memahami lebih dalam dunia hukum, yang menjadi dasar penting dalam karier politiknya di kemudian hari.
Selain menyelesaikan pendidikan di bidang hukum, Paramitha juga terus mengasah kemampuan dan wawasannya dengan mengikuti berbagai pelatihan dan program yang relevan dengan dunia politik. Kecerdasannya, serta kemampuan komunikasinya yang baik, menjadikannya salah satu figur yang menonjol di kalangan politisi perempuan. Ia sering kali dikenal sebagai politisi yang berkomitmen untuk mengadvokasi isu-isu sosial, khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan hak asasi manusia.
Baca Juga : RSI Sultan Agung dan Predigti Berkolaborasi Kembangkan Platform E-Learning untuk Tenaga Kesehatan
Awal Karir di Politik
Paramitha memulai kiprahnya di dunia politik dengan bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Kesetiaannya kepada partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini menjadi salah satu pilar utama dalam perjalanan karir politiknya. Melalui partai inilah, Paramitha pertama kali terjun ke panggung politik nasional dan kemudian berhasil menjadi anggota DPR RI.
Sebelum terjun ke dunia politik, Paramitha sudah aktif dalam berbagai organisasi sosial yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak. Ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan, serta mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan politik. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membangun citranya sebagai aktivis sosial, tetapi juga membentuk fondasi kuat bagi karir politiknya di masa depan.
Baca Juga : Tersisa Kuota 1.838 Jemaah, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025Kata Kunci : Paramitha Widya Kusuma, Anggota Komisi VII DPR RI DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)