Prestasi tersebut menjadikan Lampung sebagai salah satu daerah percontohan dalam hal penanganan kesehatan ibu dan anak secara sistemik.
Dalam pernyataannya usai menerima penghargaan, Dr. Wahdi menyampaikan rasa syukur dan menegaskan bahwa keberhasilan program Jama Pai tidak terlepas dari kerja sama lintas sektor, mulai dari tenaga medis, pemerintah daerah, hingga partisipasi aktif masyarakat.
Menurutnya, Jama Pai bukan hanya alat teknis, tetapi sebuah gerakan sosial yang mendorong perubahan perilaku, meningkatkan kesadaran, dan membangun jaringan kepedulian terhadap ibu dan anak.
Baca Juga : Prof Bambang Ajukan Konsep Activity on Glasses untuk Cegah Korupsi
Konferensi KOGI ke-19 di Bali menampilkan berbagai sesi ilmiah, workshop, serta diskusi panel yang membahas perkembangan mutakhir dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Kehadiran Dr. Wahdi dengan inovasinya menambah warna tersendiri dalam forum tersebut, memberikan inspirasi kepada para peserta untuk mengembangkan pendekatan pelayanan yang tidak hanya fokus pada aspek klinis, tetapi juga pada sistem dan keterlibatan masyarakat.
Nama Dr. Wahdi sendiri bukanlah sosok asing di dunia kesehatan, khususnya di Lampung. Sebelum menjabat Wali Kota Metro, ia telah dikenal sebagai dokter spesialis kandungan yang aktif dalam kegiatan sosial dan pengembangan model pelayanan kesehatan berbasis komunitas.
Baca Juga : Prof. Dr. Bambang Tri Bawono Dinyatakan Lolos Sebagai Guru Besar Hukum Pidana UnissulaKata Kunci : Dr. Wahdi, yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), mengembangkan Jama Pai sebagai bentuk pendekatan kolaboratif dalam menekan angka kematian ibu



