Lahir dari keluarga sederhana dengan ayah seorang pedagang beras dan ibu seorang ibu rumah tangga, Dokter Toni tumbuh dengan pendidikan religius di Pekalongan. Perjalanan akademis membawanya ke Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang, di mana ia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Menurutnya, Unissula mampu mengintegrasikan pengembangan ilmu kedokteran dengan nilai-nilai keagamaan, sebuah kombinasi yang sangat mendukung pertumbuhan pribadi dan profesionalnya.
Kenangan Selama Kuliah
Baca Juga : RSI Sultan Agung dan Predigti Berkolaborasi Kembangkan Platform E-Learning untuk Tenaga Kesehatan
Mengisahkan pengalamannya selama kuliah di Unissula, Dokter Toni mengenang momen penuh keberkahan dan mukjizat.
Ia merasa bersyukur dengan kemudahan dalam memasuki dan menyelesaikan studi di Unissula, meskipun sempat mengalami kesulitan saat harus mengulang ujian fisiologi sebanyak delapan kali saat masih ada Ujian Negara Kopertis di universitas negeri.
Salah satu kenangan yang paling berkesan baginya adalah saat menjabat sebagai Ketua Fakultair Angkatan 96 dan Ketua Seminar Kesehatan yang pesertanya melebihi target.
Baca Juga : Tersisa Kuota 1.838 Jemaah, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025Kata Kunci : Dokter Agus Sultoni, Panglima Emergency Medical Team Haji Indonesia di Arab Saudi