Lahir dari keluarga sederhana dengan ayah seorang pedagang beras dan ibu seorang ibu rumah tangga, Dokter Toni tumbuh dengan pendidikan religius di Pekalongan. Perjalanan akademis membawanya ke Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang, di mana ia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Menurutnya, Unissula mampu mengintegrasikan pengembangan ilmu kedokteran dengan nilai-nilai keagamaan, sebuah kombinasi yang sangat mendukung pertumbuhan pribadi dan profesionalnya.
Kenangan Selama Kuliah
Baca Juga : IKA Unissula Jajaki Kerjasama Internasional di Bangkok, Dorong Pengobatan Kanker Tanpa Operasi
Mengisahkan pengalamannya selama kuliah di Unissula, Dokter Toni mengenang momen penuh keberkahan dan mukjizat.
Ia merasa bersyukur dengan kemudahan dalam memasuki dan menyelesaikan studi di Unissula, meskipun sempat mengalami kesulitan saat harus mengulang ujian fisiologi sebanyak delapan kali saat masih ada Ujian Negara Kopertis di universitas negeri.
Salah satu kenangan yang paling berkesan baginya adalah saat menjabat sebagai Ketua Fakultair Angkatan 96 dan Ketua Seminar Kesehatan yang pesertanya melebihi target.
Baca Juga : Dr. Wahdi Raih KOGI Awards 2025 di Bali Berkat Inovasi Kesehatan Ibu dan AnakKata Kunci : Dokter Agus Sultoni, Panglima Emergency Medical Team Haji Indonesia di Arab Saudi



