Bagi tenaga Kesehatan, kemampuan menentukan jenis penyakit dari mulai proses bertanya, diskusi dengan menggali keluhan (anamnesa) sampai pemeriksaan fisik dan penunjang telah terstruktur dan kemudian disyahkan menjadi standar prosedur, Dimana seorang dokter yang berpengalaman akan lebih lihai dalam memanfaatkan proses tersebut. Bahkan menurut penelitian lebih dari 80 prosen diagnosa cukup dengan anamnesa.
Untuk itulah hal tersebut menjadi dasar tehnologi digital dalam menyusun keluhan kemudian menyimpulkan berdasarkan algoritma didalam bahasa digital untuk membuat sebuah diagnose dengan tehnologi kecerdasan buatan.
Diagnostik medis adalah proses mengevaluasi kondisi medis atau penyakit dengan menganalisis gejala, riwayat medis, dan hasil tes. Tujuan diagnostik medis adalah untuk menentukan penyebab masalah medis dan membuat diagnosis yang akurat untuk memberikan perawatan yang efektif. Hal tersebut di atas dapat melibatkan berbagai tes diagnostik, seperti tes pencitraan, misalnya, sinar-X, MRI, CT scan, tes darah, dan prosedur biopsi. Hasil tes ini membantu penyedia layanan kesehatan menentukan pengobatan terbaik untuk pasien mereka.
Baca Juga : RSI Sultan Agung dan Predigti Berkolaborasi Kembangkan Platform E-Learning untuk Tenaga Kesehatan
Selain membantu mendiagnosis kondisi medis, diagnostik medis juga dapat digunakan untuk memantau perkembangan suatu kondisi, menilai efektivitas pengobatan, dan mendeteksi potensi masalah kesehatan sebelum menjadi serius.
Dengan revolusi kecerdasan buatan baru-baru ini, diagnostik medis dapat ditingkatkan untuk merevolusi bidang diagnostik medis dengan meningkatkan akurasi prediksi, kecepatan, dan efisiensi proses diagnostik.
Algoritme kecerdasan buatan dapat menganalisis gambar medis semisa sinar-X, MRI, USG, CT scan, dan DXA, serta membantu penyedia layanan kesehatan dalam mengidentifikasi dan mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan cepat.
Baca Juga : Tersisa Kuota 1.838 Jemaah, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025Kata Kunci : Pemanfaatan Artificial Intelligence Model untuk Mendiagnosis Penyakit Secara Akurat