Setelah menamatkan pendidikan di Unisssula, anak kedua dari delapan bersaudara ini memulai karirnya sebagai Dokter Wajib PTT di RSUD Karawang.
Sambil menunggu penempatan, ia sempat melamar berbagai lowongan di berbagai perusahaan dan rumah sakit, sembari bekerja di kilnik kesehatan di Jakarta mengikuti ajakan alumni senior.
“Allhamdulillah, SK Menteri Kesehatan saat itu membolehkan Dokter PTT bekerja di tempat kerja. Akhirnya karena PTT di RSUD Karawang maka saya bisa berkarir di RSUD Karawang menjadi Dokter Tetap sebagai dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Case Manager Ruangan,” kenangnya.
Baca Juga : Pelantikan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Masa Bakti 2025-2026
Lagi-lagi ada keajaiban, Miracle of Allah, keberuntungan berpihak padanya. Karirnya berlanjut menjadi KSM Umum, kemudian sebagai Kepala Instalasi Rekam Medis dan terakhir sebagai Kepala SPI dan pindah ke Kemenkes.
Baginya, tantangan terbesar yang dihadapi Dokter Toni adalah kesulitan dalam menembus posisi pejabat struktural. Namun, ia menghadapinya dengan prinsip “seperti air mengalir” dan tidak memaksakan diri, selain itu memilih untuk tetap berkontribusi di posisi yang ada.
Pentingnya Jaringan Alumni
Baca Juga : Prof Bambang Ajukan Konsep Activity on Glasses untuk Cegah KorupsiKata Kunci : Dokter Agus Sultoni, Panglima Emergency Medical Team Haji Indonesia di Arab Saudi



